I’m coming back again with new fanfiction. Kali ini castnya si cabe-cabean EXO Byun Baekhyun. Cerita ini murni dari kepala(?) dobibee sendiri. Bukan hasil saduran atau jiplakan. Kalau ada kesamaan alur, cerita atau nama tokoh, itu semua di luar kehendak dobibee. Jangan diplagiat atau disadur. Kalau mau repost, harap sertakan credit yang lengkap. Para pemain milik diri mereka sendiri. Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan dan kesenangan aja.
===
Tittle : Meet up again
Cast : Byun Baekhyun, Kim Yunhee (OC)
Genre : romance
Author : dobibee
Length : Oneshoot
Rating : general
Langkah
Yunhee seketika berhenti ketika ia membuka pintu sebuah toko buku. Mendesah
kecil, lantas mengurungkan niatnya untuk pulang. Hujan tengah turun lebat.
Padahal saat ia masuk toko buku tadi, langit cukup cerah meskipun banyak awan
berarakan. Sambil duduk di dalam, Yunhee memperhatikan mobil-mobil yang lewat
di jalanan di depan minimarket dari dinding toko yang terbuat dari kaca.
Yunhee mengeluarkan ponselnya. Ia mengirim pesan
pada temannya kalau ia akan sedikit terlambat. Kemudian Yunhee mendengarkan
musik dari ponsel dengan menggunakan earphone warna putih. Sesekali matanya
terpejam. Menikmati musik yang mengalun. Yunhee adalah mahasiswa di sebuah
universitas unggulan di Korea. Gadis 21 tahun itu adalah mahasiswa yang pintar
di kampusnya. Tentu saja karena ia banyak menghabiskan waktu di toko buku atau
perpustakaan.
“Aku masih di toko buku. Hujan sangat deras,
sayang.”
Kedua
mata Yunhee mendadak terbuka saat mendengar suara dari sampingnya. Yunhee
menoleh dan, sedikit terkejut. Yunhee cepat-cepat memalingkan wajahnya. Kenapa
orang ini harus duduk di sampingnya?
“Baiklah. Tunggu sebentar lagi, oke? I love you.”
Yunhee
nyaris muntah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan orang itu. Hah!
“Yunhee?” tegur suara itu.
“Oh, shit!” umpat Yunhee dalam hati. Orang ini
menyadari kehadirannya. Yunhee menolehkan kepalanya, melemparkan sebuah senyum
yang sedikit dipaksakan. Ia lantas melepas earphone-nya.
“Hai, Baekhyun.”
“Lama sekali kita tidak bertemu. Apa kabar?”
“Um, baik. Kau sendiri?”
“Baik. Kau sendirian?”
“Seperti yang kau lihat.”
Orang
di depannya ini tersenyum. Lantas membuka sebuah paper bag warna coklat dan
mengeluarkan 2 buah susu kotak. Ia menyodorkan satu buah pada Yunhee. Yunhee
sempat menolaknya, namun Baekhyun memaksanya. Baiklah. Yunhee menerimanya. Tapi
dalam hati ia bersumpah tidak akan menerima apapun dari pria itu lagi.
Lagi. Setelah apa yang dilakukan Baekhyun
terhadapnya satu tahun lalu.
Byun Baekhyun, bukanlah seseorang yang asing bagi
Yunhee. Pria itu pernah menjadi seseorang yang sangat istimewa baginya. Yunhee
menempatkan Baekhyun di tempat terdalam di hatinya. Tidak ada yang bisa merubah
posisi Baekhyun di sana selama 3 tahun. Sangat istimewa karena Baekhyun adalah
cinta pertama Yunhee.
“Aku tidak terkejut bertemu denganmu di toko buku.
Kau masih suka membaca, ya, Yunhee?”
“Tentu saja. Sejak dulu dan aku rasa kau sudah
tahu.”
“Aku masih mengingatnya.”
“Terimakasih.”
Baekhyun
meneguk susu kotak yang ia genggam. Yunhee mengarahkan pandangannya ke luar.
Kenapa hujannya belum juga berhenti? Tidakkah mereka tahu kalau Yunhee ingin
segera pergi dari toko buku ini? Lebih tepatnya menghindari Baekhyun.
“Kau sudah punya pacar, Yunhee?” tanya Baekhyun
dengan santai. Yunhee merasa ditohok dengan keras.
“Belum.”
“Kau tidak..”
“Bisakah kita tidak membahas itu?”
Baekhyun
mengerjapkan matanya. “Oh, baiklah. Maaf.”
Yunhee memejamkan matanya. Menahan air mata yang
mendesak ingiin keluar. Ia menghela nafas. Meskipun ia berpisah dari Baekhyun
dengan cara baik-baik, alasan mereka berpisah sama sekali tidak baik. Baekhyun
menempatkan gadis lain di dalam hatinya. Meninggikan posisi gadis itu dibanding
oleh Yunhee. Padahal saat itu, Yunhee sama sekali tidak menempatkan pria lain
di dalam hatinya. Hanya Baekhyun saja.
Yunhee
mengetahui Baekhyun mempunyai kekasih selain dirinya ketika mereka tidak
sengaja mereka bertemu di sebuah distro pakaian. Saat itu, pertengahan musim
semi di Korea. Yunhee membelikan sebuah pakaian untuk hadiah ulang tahunnya.
Dan di situlah Yunhee melihat seseorang yang mirip Baekhyun, bersama dengan
gadis lain. Tangan mereka bertautan. Awalnya Yunhee sempat ragu. Namun setelah
ia mendekat, Yunhee benar-benar dikejutkan oleh kedua orang itu.
“Baekhyun?” tegurnya. Kedua orang itu menoleh. Dan
Yunhee bisa melihat keterkejutan di mata Baekhyun.
“Yu.. Yunhee? Apa yang kau lakukan di sini?” tanya
Baekhyun dengan sedikit terbata.
“Ini tempat umum. Siapapun boleh disini.”
“Oh.”
“Dan apa yang kau lakukan bersamanya?”
Yunhee
bertanya tanpa sedikitpun melirik gadis yang menggenggam tangan Baekhyun.
Hatinya sudah sakit. Ia tidak mau semakin sakit jika menatap wajah gadis itu.
“A.. aku.. kami hanya..”
“Anda siapa, nona?”
Akhirnya
Yunhee menoleh pada gadis itu. Menatapnya lurus-lurus. Dasar gadis SMA! Mengapa
mereka suka sekali mengganggu hubungan mahasiswa? Baiklah ini sedikit aneh.
Tidak semua gadis SMA seperti itu.
“Aku Kim Yunhee.”
“Status anda?”
“Bisa kau tanyakan padanya.” Kini giliran Yunhee
menatap Baekhyun lurus. Baekhyun menundukkan kepalanya.
“Dia siapa, oppa?”
Baekhyun
diam saja. Tentu saja. Ia tidak mungkin akan berani menjawab yang sejujurnya
pada pacar gadis SMA-nya. Tidak mau berlama-lama, Yunhee memberikan hadiah yang
semula akan ia berikan nanti malam untuk Baekhyun.
“Selamat ulang tahun, Baekhyun. Semoga kau bahagia.
We break up, now.”
“Yunhee.”
Yunhee mengambil tangan Baekhyun, memberikan
hadiahnya. Memaksa Baekhyun menerimanya. Ia tersenyum nanar. Kedua matanya
berkaca-kaca. Lantas dengan segera ia pergi dari sana.
Sejak saat itu, Yunhee sama sekali tidak berusaha
untuk menemui Baekhyun. Biar saja, toh Baekhyun juga tidak meminta maaf atau
mengatakan apapun tentang insiden hari itu. Hah, Yunhee sama sekali tidak butuh
penjelasan ataupun permintaan maaf dari mantan pacarnya itu. Sampai sekarang.
Suasana
yang tercipta di antara mereka semakin kaku dan dingin. Tidak ada yang bicara.
Dan tiba-tiba mereka berdua dikejutkan oleh seseorang yang masuk ke toko buku
dan langsung menghampiri mereka berdua. Tidak, orang itu hanya menghampiri
Baekhyun. Yunhee ingat orang ini. Ia akan selalu mengingatnya. Seorang gadis
yang telah merebut pria yang menjadi cinta pertamanya. Gadis itu tidak banyak
berubah. Hanya rambutnya sekarang berwarna coklat gelap dan lebih panjang.
Selain itu tidak ada yang berbeda. Masih bersifat kekanakan dan manja. Dan juga
menyebalkan.
“Kenapa kau kesini? Bukankah oppa menyuruhmu
menunggu?” tanya Baekhyun dengan nada yang membuat perut Yunhee mual. Yunhee
membuang muka.
“Aku mencemaskanmu, oppa.” Baiklah Yunhee akan
benar-benar muntah sekarang.
“Ayo kita pulang sekarang. Kita cari taxi.”
“Baiklah. Ayo.”
Baekhyun berdiri. Ia mengulurkan tangan pada Yunhee
dan hal itu membuat Yunhee mendongakkan kepalanya. Menatap pria itu dengan
malas.
“Ada apa? Bukannya kau akan pergi bersama gadis
itu?”
“Tentu saja. Sampai jumpa, Yunhee.”
Jika
Yunhee bersikap ketus, maka Baekhyun akan mengira ia cemburu. Oh, itu sama
sekali tidak benar. Cemburu pada gadis yang 2 tahun lebih muda darinya?
Akhirnya Yunhee menjabat tangan Baekhyun. Melempar sebuah senyum yang
dipaksakan.
“Hati-hati.”
Baekhyun
dan gadis itu pergi meninggalkan toko buku. Yunhee hanya menatap kedua manusia
paling menyebalkan itu sampai di depan toko buku. Kedua matanya memicing. Ia
lantas menghela nafas.
“Kau bisa mendapatkan yang lebih baik, Kim Yunhee.”
Gumam Yunhee pada dirinya. Yunhee kembali memasang earphone dan mendengarkan
lagu yang masih mengalun dari ponselnya.
=== END===
0 komentar:
Posting Komentar