Senin, 12 Januari 2015

[FANFICTION] MEET UP AGAIN


I’m coming back again with new fanfiction. Kali ini castnya si cabe-cabean EXO Byun Baekhyun. Cerita ini murni dari kepala(?) dobibee sendiri. Bukan hasil saduran atau jiplakan. Kalau ada kesamaan alur, cerita atau nama tokoh, itu semua di luar kehendak dobibee. Jangan diplagiat atau disadur. Kalau mau repost, harap sertakan credit yang lengkap. Para pemain milik diri mereka sendiri. Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan dan kesenangan aja.

Do leave a comment, please. Thanks.

=== 



Tittle : Meet up again

Cast : Byun Baekhyun, Kim Yunhee (OC)

Genre : romance

Author : dobibee

Length : Oneshoot

Rating : general
 


            Langkah Yunhee seketika berhenti ketika ia membuka pintu sebuah toko buku. Mendesah kecil, lantas mengurungkan niatnya untuk pulang. Hujan tengah turun lebat. Padahal saat ia masuk toko buku tadi, langit cukup cerah meskipun banyak awan berarakan. Sambil duduk di dalam, Yunhee memperhatikan mobil-mobil yang lewat di jalanan di depan minimarket dari dinding toko yang terbuat dari kaca.

Yunhee mengeluarkan ponselnya. Ia mengirim pesan pada temannya kalau ia akan sedikit terlambat. Kemudian Yunhee mendengarkan musik dari ponsel dengan menggunakan earphone warna putih. Sesekali matanya terpejam. Menikmati musik yang mengalun. Yunhee adalah mahasiswa di sebuah universitas unggulan di Korea. Gadis 21 tahun itu adalah mahasiswa yang pintar di kampusnya. Tentu saja karena ia banyak menghabiskan waktu di toko buku atau perpustakaan.

“Aku masih di toko buku. Hujan sangat deras, sayang.”

            Kedua mata Yunhee mendadak terbuka saat mendengar suara dari sampingnya. Yunhee menoleh dan, sedikit terkejut. Yunhee cepat-cepat memalingkan wajahnya. Kenapa orang ini harus duduk di sampingnya?

“Baiklah. Tunggu sebentar lagi, oke? I love you.”

            Yunhee nyaris muntah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan orang itu. Hah!

“Yunhee?” tegur suara itu.
“Oh, shit!” umpat Yunhee dalam hati. Orang ini menyadari kehadirannya. Yunhee menolehkan kepalanya, melemparkan sebuah senyum yang sedikit dipaksakan. Ia lantas melepas earphone-nya.
“Hai, Baekhyun.”
“Lama sekali kita tidak bertemu. Apa kabar?”
“Um, baik. Kau sendiri?”
“Baik. Kau sendirian?”
“Seperti yang kau lihat.”

            Orang di depannya ini tersenyum. Lantas membuka sebuah paper bag warna coklat dan mengeluarkan 2 buah susu kotak. Ia menyodorkan satu buah pada Yunhee. Yunhee sempat menolaknya, namun Baekhyun memaksanya. Baiklah. Yunhee menerimanya. Tapi dalam hati ia bersumpah tidak akan menerima apapun dari pria itu lagi.

Lagi. Setelah apa yang dilakukan Baekhyun terhadapnya satu tahun lalu.

Byun Baekhyun, bukanlah seseorang yang asing bagi Yunhee. Pria itu pernah menjadi seseorang yang sangat istimewa baginya. Yunhee menempatkan Baekhyun di tempat terdalam di hatinya. Tidak ada yang bisa merubah posisi Baekhyun di sana selama 3 tahun. Sangat istimewa karena Baekhyun adalah cinta pertama Yunhee.

“Aku tidak terkejut bertemu denganmu di toko buku. Kau masih suka membaca, ya, Yunhee?”
“Tentu saja. Sejak dulu dan aku rasa kau sudah tahu.”
“Aku masih mengingatnya.”
“Terimakasih.”

            Baekhyun meneguk susu kotak yang ia genggam. Yunhee mengarahkan pandangannya ke luar. Kenapa hujannya belum juga berhenti? Tidakkah mereka tahu kalau Yunhee ingin segera pergi dari toko buku ini? Lebih tepatnya menghindari Baekhyun.

“Kau sudah punya pacar, Yunhee?” tanya Baekhyun dengan santai. Yunhee merasa ditohok dengan keras.
“Belum.”
“Kau tidak..”
“Bisakah kita tidak membahas itu?”

            Baekhyun mengerjapkan matanya. “Oh, baiklah. Maaf.”

Yunhee memejamkan matanya. Menahan air mata yang mendesak ingiin keluar. Ia menghela nafas. Meskipun ia berpisah dari Baekhyun dengan cara baik-baik, alasan mereka berpisah sama sekali tidak baik. Baekhyun menempatkan gadis lain di dalam hatinya. Meninggikan posisi gadis itu dibanding oleh Yunhee. Padahal saat itu, Yunhee sama sekali tidak menempatkan pria lain di dalam hatinya. Hanya Baekhyun saja.

            Yunhee mengetahui Baekhyun mempunyai kekasih selain dirinya ketika mereka tidak sengaja mereka bertemu di sebuah distro pakaian. Saat itu, pertengahan musim semi di Korea. Yunhee membelikan sebuah pakaian untuk hadiah ulang tahunnya. Dan di situlah Yunhee melihat seseorang yang mirip Baekhyun, bersama dengan gadis lain. Tangan mereka bertautan. Awalnya Yunhee sempat ragu. Namun setelah ia mendekat, Yunhee benar-benar dikejutkan oleh kedua orang itu.

“Baekhyun?” tegurnya. Kedua orang itu menoleh. Dan Yunhee bisa melihat keterkejutan di mata Baekhyun.
“Yu.. Yunhee? Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Baekhyun dengan sedikit terbata.
“Ini tempat umum. Siapapun boleh disini.”
“Oh.”
“Dan apa yang kau lakukan bersamanya?”

            Yunhee bertanya tanpa sedikitpun melirik gadis yang menggenggam tangan Baekhyun. Hatinya sudah sakit. Ia tidak mau semakin sakit jika menatap wajah gadis itu.

“A.. aku.. kami hanya..”
“Anda siapa, nona?”

            Akhirnya Yunhee menoleh pada gadis itu. Menatapnya lurus-lurus. Dasar gadis SMA! Mengapa mereka suka sekali mengganggu hubungan mahasiswa? Baiklah ini sedikit aneh. Tidak semua gadis SMA seperti itu.

“Aku Kim Yunhee.”
“Status anda?”
“Bisa kau tanyakan padanya.” Kini giliran Yunhee menatap Baekhyun lurus. Baekhyun menundukkan kepalanya.
“Dia siapa, oppa?”

            Baekhyun diam saja. Tentu saja. Ia tidak mungkin akan berani menjawab yang sejujurnya pada pacar gadis SMA-nya. Tidak mau berlama-lama, Yunhee memberikan hadiah yang semula akan ia berikan nanti malam untuk Baekhyun.

“Selamat ulang tahun, Baekhyun. Semoga kau bahagia. We break up, now.”
“Yunhee.”

Yunhee mengambil tangan Baekhyun, memberikan hadiahnya. Memaksa Baekhyun menerimanya. Ia tersenyum nanar. Kedua matanya berkaca-kaca. Lantas dengan segera ia pergi dari sana.

Sejak saat itu, Yunhee sama sekali tidak berusaha untuk menemui Baekhyun. Biar saja, toh Baekhyun juga tidak meminta maaf atau mengatakan apapun tentang insiden hari itu. Hah, Yunhee sama sekali tidak butuh penjelasan ataupun permintaan maaf dari mantan pacarnya itu. Sampai sekarang.

            Suasana yang tercipta di antara mereka semakin kaku dan dingin. Tidak ada yang bicara. Dan tiba-tiba mereka berdua dikejutkan oleh seseorang yang masuk ke toko buku dan langsung menghampiri mereka berdua. Tidak, orang itu hanya menghampiri Baekhyun. Yunhee ingat orang ini. Ia akan selalu mengingatnya. Seorang gadis yang telah merebut pria yang menjadi cinta pertamanya. Gadis itu tidak banyak berubah. Hanya rambutnya sekarang berwarna coklat gelap dan lebih panjang. Selain itu tidak ada yang berbeda. Masih bersifat kekanakan dan manja. Dan juga menyebalkan.

“Kenapa kau kesini? Bukankah oppa menyuruhmu menunggu?” tanya Baekhyun dengan nada yang membuat perut Yunhee mual. Yunhee membuang muka.
“Aku mencemaskanmu, oppa.” Baiklah Yunhee akan benar-benar muntah sekarang.
“Ayo kita pulang sekarang. Kita cari taxi.”
“Baiklah. Ayo.”

Baekhyun berdiri. Ia mengulurkan tangan pada Yunhee dan hal itu membuat Yunhee mendongakkan kepalanya. Menatap pria itu dengan malas.

“Ada apa? Bukannya kau akan pergi bersama gadis itu?”
“Tentu saja. Sampai jumpa, Yunhee.”

            Jika Yunhee bersikap ketus, maka Baekhyun akan mengira ia cemburu. Oh, itu sama sekali tidak benar. Cemburu pada gadis yang 2 tahun lebih muda darinya? Akhirnya Yunhee menjabat tangan Baekhyun. Melempar sebuah senyum yang dipaksakan.

“Hati-hati.”

            Baekhyun dan gadis itu pergi meninggalkan toko buku. Yunhee hanya menatap kedua manusia paling menyebalkan itu sampai di depan toko buku. Kedua matanya memicing. Ia lantas menghela nafas.

“Kau bisa mendapatkan yang lebih baik, Kim Yunhee.” Gumam Yunhee pada dirinya. Yunhee kembali memasang earphone dan mendengarkan lagu yang masih mengalun dari ponselnya.

=== END===

0 komentar:

Posting Komentar