Rabu, 11 Maret 2015

FANFICTION - CONFESSION (SPECIAL PROJECT FOR SUGA'S BIRTHDAY)

            

Title : Confession
Cast : Min Yoongi (BTS's Suga), Ahn Yejin (OC), and the other cast
Author : Dobibee
Genre : Fluff romance
Length : Oneshoot
Cover by : ListiiArt (Mrs. Oh)

Yejin memandang bingkisan manis di tangannya. Semalam ia membungkus hadiah ini dengan dipenuhi perasaan gugup. Entah mengapa, padahal biasanya Yejin selalu membungkus hadiah. Hampir setiap malam dan ia mengirimkan hadiahnya kepada orang yang sama.
            Tapi kali ini berbeda. Ini bukan hadiah seperti biasanya. Bingkisan dengan kotak warna merah itu berhias pita cantik warna putih. Ini special karena hari ini adalah hari ulang tahun bagi orang yang akan menerima ini. Yejin telah memilih sesuatu yang paling istimewa.
            Orang itu adalah kakak kelasnya di sekolah. Seseorang yang sangat popular di kalangan murid dan khususnya murid perempuan. Dia adalah sang ketua tim basket sekolah. Tampan, tinggi, mempunyai pesona yang tidak bisa ditolak oleh setiap gadis. Dan selama ini Yejin hanyalah seorang nerd yang mengirimkan hadiah setiap hari. Sebelum sang ketua basket berangkat, Yejin selalu meletakkan hadiah di atas mejanya.
            Sengaja ia datang pagi-pagi sekali agar tidak ada yang melihatnya. Yejin tidak bisa membayangkan bagaimana malunya ia jika ada yang melihat aksinya. Hah! Yang benar saja! Gadis nerd bernama Ahn Yejin berani memberikan hadiah kepada ketua tim basket sekolah. Maka yang akan terjadi adalah, seisi sekolah akan menertawakannya. Bahkan mungkin bangku-bangku dan meja di dalam kelas 12-A juga ikut menertawakannya.
            Karena Min Yoongi adalah seseorang yang sangat istimewa. Dan Yejin merasa terlalu rendah untuk memberikan ini dan mengakui perasaannya. Jadi yang bisa ia lakukan hanya mengendap-endap di kelas 12-A, meletakkan hadiah di atas meja Yoongi, dan meninggalkan kelas dengan cepat-cepat.
            Bus berhenti di halte dekat sekolahnya. Yejin memasukkan kotak merahnya ke dalam tas dan bergegas turun. Suasana sekolah masih sepi. Dalam hati Yejin bersyukur karena dengan begini, tidak akan ada yang melihatnya. Gadis itu bergegas ke kelas Yoongi. Saat sampai di depan pintu, ia mengintip sedikit ke dalam. Dan kedua matanya membulat.
“Kenapa sunbaenim ada di dalam? Bagaimana aku memberikan hadiah ini?”
            Yejin berdecak kecil. Gelisah karena Yoongi ada di dalam. Tidak biasanya pria itu berangkat sepagi ini. Apakah karena ini hari ulang tahunnya? Tapi kenapa? Ah, mungkin ia akan mentraktir teman-temannya sarapan semangkuk ramyun. Apapun alasannya, itu akan mempersulitnya untuk memberikan hadiah.
            Dengan hati-hati, Yejin melongokkan kepalanya untuk melihat kembali ke dalam kelas. Ia melihat Yoongi tengah berdiri di samping mejanya menghadap papan tulis. Salah satu tangannya ia masukkan ke saku celana. Ah, itu adalah pose favorit Yejin dari seorang Min Yoongi. Gadis itu termenung menatap figur indah di dalam kelas. Sampai-sampai tidak berkedip. Bahkan tidak menyadari kalau Yoongi menolehkan kepalanya dan berjalan ke arah pintu.
            Min Yoongi berjalan mendekati pintu!
            Mendadak gelagapan, Yejin membalik tubuhnya. Astaga! Yoongi melihat dirinya tengah mengintip. Dan itu sangat memalukan. Saat akan melangkahkan kakinya, tiba-tiba Yejin mendengar sebuah suara menahannya.
“Kau siapa?”
            Ya Tuhan. Rasanya Yejin ingin berlari secepat mungkin. Yejin diam saja. Ia tidak menjawab atau menoleh.
“Hei, aku bicara padamu. Apa yang kau lakukan di sini? Kau mengintipku?”
“A… aku tidak.. seperti itu.”
“Sebaiknya kau menatap wajah seseorang yang mengajakmu bicara.”
            Apa? Menatap wajah Min Yoongi dengan jarak sedekat ini? Apakah pria itu mau bertanggung jawab dan membawanya ke ruang kesehatan jika Yejin pingsan? Yejin memejamkan matanya, lantas perlahan membalikkan badan. Ia yakin pasti saat ini ia tengah berhadapan dengan kakak kelas kesukaannya itu. “Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan?”
“Ya! Kenapa kau menutup mata?”
            Sebuah jentikan jari membuat Yejin membuka matanya. Dan kini gadis itu melihat seraut wajah yang tengah menatapnya. Kedua kaki Yejin terasa lemas.
“Kau siapa?” tanya Yoongi. Yejin mengerutkan keningnya. Jadi Yoongi tidak mengenalnya? Hei yang benar saja. Yejin ‘kan bukan gadis terkenal di sekolahnya. Jadi mana mungkin Yoongi mengenalnya.
“Aku…”
Aku adalah seseorang yang selalu memberimu hadiah, sunbaenim.
“Namaku Ahn Yejin.”
“Dan apa yang tadi kau lakukan?”
“Aku.. hanya ingin..”
            Setelah menghela nafas, akhirnya Yejin mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah kotak yang sejak semalam ia pandangi dengan senyuman bodoh di bibirnya. Yejin tidak sanggup menatap wajah Yoongi, jadi ia mengulurkan hadiahnya dengan menundukkan kepala.
“Selamat ulang tahun, Yoongi sunbaenim.”
            Beberapa saat Yejin mengulurkan tangannya, tapi hadiah itu tidak kunjung diterima oleh Yoongi. Merasa diabaikan, Yejin mengangkat kepalanya. Yoongi tidak menerima hadiahnya sama sekali. Pria itu justru memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
“Kau yakin ini hari ulang tahunku?”
            Yejin mengerjapkan matanya. Apa maksud perkataan pria itu tadi? Apakah ia mabuk? Jelas-jelas ini hari ulang tahunnya. Ini tanggal 9 maret. Yejin bahkan sudah countdown sejak sebulan yang lalu.
“Tentu saja. Ini hari ulang tahunmu, kan? 9 maret.”
            Bukannya menjawab, Yoongi hanya tersenyum. Akhirnya ia menerima hadiah yang diulurkan Yejin. Sambil mengamati kotak berwarna merah yang kini di tangannya itu.
“Terimakasih. Kau adalah orang yang pertama kali memberiku hadiah hari ini.”
Aku memberimu hadiah setiap hari.
“Sunbaenim, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu. Ini sebuah pengakuan.”
“Pengakuan apa?”
“Setiap pagi kau menemukan hadiah di mejamu, kan?”
“Bagaimana kau tahu?”
“Aku adalah orang yang mengirim hadiah-hadiah itu.”
            Senyuman di bibir Yoongi seketika menghilang. Yejin mengetahui hal itu langsung mendesah kecewa. Apakah Yoongi tidak menyukainya? Apakah hadiah-hadiah itu mengganggu?
“Aku minta maaf jika hadiah-hadiah itu mengganggumu, sunbaenim.”
“Kenapa kau mengirim hadiah-hadiah itu?”
“Karena… aku menyukaimu. Aku menyukai Yoongi sunbaenim.”
---
            Yejin memukul-mukul kepalanya dengan buku fisika tebalnya. Mengapa ia bodoh sekali? Tujuan awalnya hanyalah memberi hadiah untuk Yoongi. Tapi kenapa ia justru berkata kalau ia menyukai ketua tim basket itu? Mungkin setelah ini Yejin akan berpikir untuk melakukan operasi plastik atau bahkan pindah sekolah. Ia benar-benar malu.
“Ahn Yejin kau benar-benar bodoh.” Gerutunya pada diri sendiri. Yejin menutup wajanya dengan telapak tangan. Yoongi pasti akan membencinya. Pria itu akan mengatakan hal ini pada teman-temannya, kemudian teman-teman Yoongi akan mengejeknya. Mengatainya sebagai gadis nerd yang tidak tahu diri. Menyedihkan sekali hidupnya.
            Setelah berkata bahwa ia menyukai Yoongi, pria itu hanya diam. Kemudian menanyainya beberapa hal. Apa yang menarik dari seorang Min Yoongi, berapa usia Min Yoongi tahun ini dan yang terakhir, apa jawaban yang diinginkan oleh Yejin.
“Aku tidak menanyaimu, apakah kau mau menjadi pacarku. Aku hanya berkata kalau aku menyukaimu. Kalau kau tidak menyukaiku, itu tidak masalah.”
            Tentu saja itu masalah. Karena itu artinya, cintanya hanyalah cinta sepihak. Dan itu memalukan. Kemudian setelah berkata itu, Yejin pergi dari kelas Yoongi. Ia mengambil langkah seribu menuju kelasnya. Ia kira hari ini akan menjadi salah satu hari terbaik karena ini hari ulang tahu Yoongi. Tapi apa yang sudah dilakukannya? Menyatakan cinta pada kakak kelasya yang sangat famous itu.
“Apakah ada siswa bernama Ahn Yejin?”
            Yejin menurunkan telapak tangan yang menutupi wajahnya saat mendengar sebuah suara yang mencarinya. Murid kelas 10-A saling menolehkan kepala. Dari tempat duduknya, Yejin melihat seorang kakak kelas laki-laki menghampiri tempat duduk temannya.
“Mana Ahn Yejin?”
            Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, temannya itu menunjuk ke sudut kelas. Dimana seorang gadis nerd duduk sendirian dengan beberapa buku berserakan di atas meja. Seketika kakak kelas itu menghampiri meja Yejin.
“Kau Ahn Yejin?”
            Yejin menelan ludahnya dengan susah payah. Ia melirik nametag yang menggantung di jas almamater kakak kelasnya itu. Kim Taehyung. Astaga! Dia adalah salah satu teman Min Yoongi yang juga tergabung dalam tim basket sekolah. Matilah ia saat ini juga. Ini pasti ada hubungannya dengan hadiah pemberiannya tadi.
“Be.. benar. Aku Ahn Yejin.” Jawab Yejin dengan sedikit terbata.
“Ah, ternyata Yoongi tidak berbohong.” Taehyung tertawa kecil saat mendengar jawaban gadis di hadapannya ini. Lucu sekali. seperti seekor kelinci yang tersudut dan hendak diterkam oleh mangsanya.
“Ada apa, sunbaenim?”
“Ikut aku sebentar.”
“Kemana?”
            Kim Taehyung tidak menjawab. Pria berambut coklat itu justru menarik tangan Yejin dan membawanya keluar kelas. Yejin tidak tahu apa yang akan dilakukan pria ini. Ia hanya menurut, mengikutinya dari belakang. Menurut tebakannya, Taehyung akan membawanya ke kelas 12-A. dalam hati Yejin menjerit, apa yang akan dilakukan orang ini?
“Tamatlah riwayatmu, Ahn Yejin.”
            Benar saja. Taehyung membawanya ke kelas 12-A. Dan saat masuk, Yejin langsung disambut oleh siswa-siswa kelas 12-A. Tidak semuanya memang. Tapi yang tergabung dalam geng Yoongi;Seokjin, Hoseok, Namjoon, Jimin, Jungkook dan Yoongi sendiri. Sisanya hanya menatap Yejin sekilas lantas kembali acuh.
            Taehyung berjalan di depan Yejin lantas berdiri di samping Jungkook. Dan, hei ada seorang murid perempuan berdiri di samping Yoongi. Yejin menatap murid perempuan itu dengan kikuk. Dia adalah Naeun, anggota cheerleader sekolah dan menurut cerita teman-temannya, Naeun mendapat predikat sebagai murid tercantik selama 3 tahun berturut-turut sejak kelas 10 sampai saat ini.
            Pertanyaan besar membuat kepala Yejin terasa berputar, ada hubungan apa antara Yoongi dan Naeun? Apakah mereka berpacaran? Lantas Yoongi sengaja membawanya kesini agar ia tahu kalau Yoongi tidak mungkin menjadi miliknya. Karena ketua tim basket itu sudah berpacaran dengan murid paling cantik di sekolah ini? Begitu? Kalau memang itu adalah tujuan Yoongi, maka ia harus mempersiapkan diri mulai saat ini. Dan juga hatinya.
“Kenapa kalian semua membawaku kesini?” tanya Yejin pelan.
“Taehyung yang membawamu kesini. Bukan kami semua.” Potong Yoongi.
“Baiklah. Ada masalah apa sampai aku harus dibawa kesini?”
            Yoongi tertawa kecil. “Ahn Yejin. Aku ingin bertanya sesuatu padamu. Dan aku harap kau menjawabnya dengan jujur. Sama seperti saat kau menjawab pertanyaanku tadi pagi.”
            Yejin menatap Yoongi. Raut wajah pria itu tampak serius. “Baiklah.. akan kujawab… dengan jujur.”
“Bagus. Kalau begitu, jawab ini. Apakah benar kau adalah orang di balik hadiah-hadiah yang aku temukan setiap pagi di mejaku?”
“Be.. benar. Aku yang memberimu hadiah-hadiah itu.”
“Wow wow wow! Keren sekali.” Itu suara Taehyung. Yejin menggigit bibir bawahnya. Ia benar-benar malu. Pasti saat ini wajahnya sudah semerah kepiting rebus.
“Lantas pertanyaan berikutnya, apa yang menarik dari seorang Min Yoongi?”
            Ya Tuhan, rasanya Yejin ingin pingsan saja. Menjawab pertanyaan sialan itu di hadapan murid-murid popular ini? Sepertinya mati akan lebih baik.
“Karena.. Min Yoongi adalah Min Yoongi. Seorang kapten tim basket yang apa adanya dan tidak sok jadi penguasa. Dia memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk menyerang juga.”
“Bagaimana kau tahu?”
“Karena aku selalu menonton tim Yoongi sunbaenim saat latihan.”
“Lantas apa lagi yang menarik?”
“Se… senyuman Yoongi sunbaenim.”
            Sebuah tawa meledak di tengah-tengah tujuh pria dan satu perempuan itu. Yejin memejamkan matanya menahan malu.
“Kupikir senyumanku lebih menarik daripada Yoongi.” Celetuk yang paling pendek di antara mereka, Park Jimin.”
“Diam, Park Jimin! Pertanyaan berikutnya, berapa usiaku tahun ini?”
“De.. delapan belas tahun.”
“Bagus. Dan yang terakhir, kau tadi menyatakan perasaanmu. Kau bilang kalau kau menyukaiku. Jawaban apa yang kau inginkan?”
            Yejin mengangkat kepalanya. Dengan yakin ia mengulang kembali kalimat yang diucapkannya tadi pagi. “Aku tidak menanyaimu, apakah kau mau menjadi pacarku. Aku hanya berkata kalau aku menyukaimu. Kalau kau tidak menyukaiku, itu tidak masalah.”
            Semua yang ada di sana mengerjapkan mata. Yoongi tertegun, kalimat yang diucapkannya sama persis. Tidak ada penambahan atau pengurangan kata. Setelah iatu, Yoongi menghela nafas dan angkat bicara.
“Aku tidak berbohong, kan? Ahn Yejin mengatakan kalau ia menyukaiku dan ia juga mengaku semua hadiah misterius yang selama ini aku terima, adalah pemberiannya.”
            Lantas kini Yejin menerima hujaman tatapan dari teman-teman Yoongi. Gadis itu mundur selangkah. Apakah ucapannya tadi salah? Hei, ia tidak memaksa Yoongi untuk menyukainya juga. Memangnya dia siapa?
“Aku akan kembali ke kelas.” Gumam Yejin pelan. Tapi Yoongi mencegahnya.
“Kami belum selesai bicara denganmu.”
“Kami? Bukankah ini urusanmu sendiri, Yoongi?”
            Urusan? Urusan apa? Ini semakin tidak benar saja.
“Ahn Yejin, jika aku berkata kalau aku menyukaimu, apakah kau akan percaya?”
            Yejin membulatkan matanya. Yoongi menatapnya dengan tajam sementara teman-temannya tertawa kecil. Gadis itu menggeleng pelan.
“Memangnya apa yang membuatmu menyukaiku?”
“Kalian lihat sendiri, kan? Susah sekali mendekati gadis nerd seperti dia.” Yoongi berucap pada teman-temannya dengan nada frustasi.
“Min Yoongi, susah apanya? Kau bahkan belum pernah sekalipun mendekatinya.”
            Yejin memiringkan kepalanya. Ia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan anak-anak ini. apakah mereka sedang mengerjainya? Menyebalkan sekali!
“Kenapa kalian membuatnya bingung?” kini giliran Naeun ambil bagian bicara. Gadis tinggi itu memegang kedua pundak Yejin.
“Yejin, apa yang dikatakan Yoongi itu benar.”
“Tentang apa?”
“Yoongi merasa sulit mendekatimu karena kau adalah gadis yang sangat tertutup.”
“Memangnya kenapa sunbaenim mendekatiku?”
            Naeun menyingkirkan tangannya dari pundak Yejin. Ia menghela nafas sekali dan menyingkapkan rambutnya ke balik telinga. Melihat gerak-gerik Naeun, Yejin merasa menjadi seekor itik buruk rupa. Dengan kacamata dan poni depan yang terlihat sangat mengganggu.
“Ahn Yejin, dengar ini. Min Yoongi, sang kapten basket sekolah, jatuh cinta padamu.”
“Apa?!”
            Yejin memekik keras sampai-sampai beberapa murid memelototinya dengan tajam. Teman-teman Yoongi tertawa kecil melihat tingkah Yejin. Lucu sekali. Ini adalah ekspresi yang sudah diduga oleh teman-temannya.
“Son Naeun, apakah kau tidak bisa mengatakan itu di tempat lain? Atau biarkan aku yang mengatakannya sendiri.” Gerutu Yoongi. Tapi Naeun hanya tersenyum tipis.
“Kalau harus menunggumu mengatakannya sendiri, itu sama saja dengan menunggumu mendapat nilai A pada pelajaran Bahasa Inggris.”
            Yoongi menggaruk kepala belakangnya. Ia berkacak pinggang.
“Kau sudah tahu, kan, bagaimana perasaanku terhadapmu, Ahn Yejin?”
“Hei kau tidak boleh bicara kasar pada seseorang yang kau sukai, Min Yoongi. Kalau kau seperti itu, dia akan langsung meminta putus satu jam setelah kalian jadian.”
            Naeun kembali pada Yejin. “Kau harus merubah penampilanmu.”
“Merubah penampilanku?”
“Benar. Agar kecantikanmu itu bisa terlihat. Kau adalah gadis yang cantik, Yejin. Hanya saja kau tidak tahu bagaimana cara menunjukkannya.”
            Dengan sebuah senyuman di bibirnya, Naeun melepas kucir rambut Yejin. Membiarkan rambut coklat gelapnya terurai. Ia lantas mengambil sebuah jepit rambut dari dalam tasnya. Menyematkannya di sela-sela rambut Yejin. Naeun juga melepas kacamata Yejin.
“Kau cantik sekarang.”
“Tapi aku selalu memakai kacamata.”
“Nanti sepulang sekolah aku akan mengantarmu mencari model kacamata yang bagus, oke?”
            Yejin masih tidak mengerti dengan apa yang barusan didengar oleh telinganya. Min Yoongi jatuh cinta padanya?
“Min Yoongi, antar Yejin kembali ke kelasnya.” Perintah Naeun.
“Apa?”
“Ini perintah. Aku ketua geng di sini dan sebaiknya kau menurut.”
            Dengan sedikit ternganga, Yejin menggelengkan kepalanya pelan. Jadi Naeun adalah ketua gengnya? Ia pikir jabatan itu dipegang oleh Yoongi. Dan hal yang paling membuatnya lega adalah, Naeun bukan pacar Yoongi.
            Yoongi berdecak kesal lantas menyeret tangan Yejin. Ia mengajak gadis itu ke lapangan basket, bukan ke kelas. Sebagai ketua tim basket, Yoongi tahu jadwal kapan lapangan kosong atau sedang dipakai. Dan kebetulan saat ini masih kosong. Jadi ia membawa Yejin kesana.            
“Sunbaenim, kenapa kau membawaku kesini?” tanya Yejin gugup.
“Aku, ingin mengulangi apa yang tadi dikatakan oleh Naeun.” Jawab Yoongi. Ia melangkahkan kakinya mendekati Yejin. Jarak keduanya sangat dekat.
“Aku menyukaimu, Ahn Yejin.” Yoongi berkata sambil menggenggam tangan Yejin.
“Kau menyukaiku?” Yejin kembali bertanya. Sepertinya ia belum bisa sepenuhnya mempercayai apa yang diucapkan Yoongi. Maksud Yejin, ayolah. Dia hanya gadis kutu buku yang tidak menarik sama sekali. Ia tidak sexy, pendek, tidak suka memakai rok pendek. Bahkan mungkin tidak cantik sama sekali. Dan Yoongi menjawabnya dengan sebuah anggukan.
“Kenapa kau menyukaiku?”
“Karena kau berbeda.”
“Maksudmu aku tidak cantik? Itu memang benar dan aku menyadarinya.”
“Apakah harus menjadi cantik agar bisa dicintai oleh seseorang?”
            Yejin mengerjapkan matanya. Ia menatap wajah Yoongi lurus-lurus. Sepertinya kekhawatirannya akan pingsan jika menatap wajah Yoongi sedekat ini sudah sirna. Buktinya ia masih sadar dan masih bisa berdiri. Hanya saja detak jantungya sangat cepat. Seperti habis berlari 100 meter.
“Dengar Yejin. Kau cantik. Dan kau menarik. Hanya saja orang-orang tidak bisa melihat itu darimu. Yang mereka lihat adalah seorang Ahn Yejin yang kutu buku, menggelikan, payah. Mereka hanya melihat sisi luarmu. Tapi aku melihat bagian dalammu.”
“Apa? Kau melihat, apaku? Kau keterlaluan sekali, sunbaenim. Dasar mesum!”
“Bukan begitu! Maksudku, aku melihat bagian dalam dirimu yang tidak bisa dilihat oleh kebanyakan orang. Sisi menarik yang kau tunjukkan itu adalah, ya dirimu ini. Aku juga tidak tahu apa yang menarik darimu sampai aku merasa gila.”
            Yoongi melepaskan genggaman tangannya. Ia tidak percaya kalau ia baru saja menyatakan cintanya pada Yejin si gadis nerd.
“Sepulang sekolah ikutlah Naeun membeli kacamata baru. Atau kau bisa memakai contact lense. Besok kacamata jelekmu itu harus sudah lenyap.”
“Kenapa kau menyuruhku? Memangnya kau ini siapaku?”
“Hei! Aku ini pacarmu sekarang!”
---
            Yoongi mengamati kotak merah di tangannya. Sejak tadi pagi, hadiah itu belum ia buka. Hatinya gusar, dan entah mengapa jantungnya berdegup lebih cepat. Akhirnya ia merobek kertas merah yang menyelubungi hadiahnya. Dan saat melihat apa isinya,
“Astaga!”
            Hadiah yang ada di tangan Yoongi itu nyaris terlempar. Yang benar saja! Yejin memberinya sebuah ponsel yang masih ramai dibicarakan teman-temannya. Ini seri terbaru dari brand ponsel terkenal itu. Dan Yejin memberikannya sebagai hadiah ulang tahun.
            Yoongi sudah lama menginginkan ponsel seperti ini. Tapi uang tabungannya belum cukup dan ia tidak mungkin meminta uang ibunya. Bisa-bisa ia diomeli 3 hari 3 malam. Gadis itu benar-benar. Padahal biasanya, Yoongi hanya menemukan hadiah berupa headset, syal, sarung tangan, dan pernah juga buku tentang petunjuk lancar berbahasa Inggris. Tunggu dulu, buku itu dirasa agak menghinanya. Tapi setelah mengetahui bahwa pengirim hadiah itu adalah Yejin, Yoongi hanya tersenyum kecil.
“Hallo. Ada apa, sunbaenim?”
“Ish, bisakah kau tidak memanggilku sunbaenim?”
“Lantas aku harus memanggilmu apa?”
“Panggil aku oppa.”
“Um, baiklah. Ada apa o.. ppa?”
“Terimakasih.”
“Untuk apa?”
“Hadiah ulang tahunku.”
“Ah, itu bukan sesuatu yang mahal.”
“Apa? Ini ponsel terbaru dan harganya, astaga Yejin. Kau tidak perlu menghamburkan uangmu.”
“Aku tidak menghamburkan uangku. Aku memberimu ponsel itu agar ponselmu sama dengan ponselku. Bisakah kita membeli flipcase couple besok? Itu romantis, kan?”
“Yejin…”
“Sudah dulu, oppa.  Aku harus belajar. Bye.”
            Sambungan telepon terputus. Yoongi hanya menggelengkan kepalanya. Anak ini memang benar-benar. Ia tidak tahu mengapa ia bisa sampai tergila-gila pada Yejin. Awalnya, ia tidak sengaja melihat anak itu berjalan tergesa-gesa dilorong kelas 12. Saat itu masih pagi sekali. Yoongi sengaja datang pagi karena ada kelas tambahan. Tapi saat melihat gadis berkacamata itu lewat di hadapannya, Yoongi sama sekali tidak megenalnya.
           Dan begitu sampai di dalam kelas, ia kaget karena menemukan sebuah kotak berwarna coklat di atas mejanya. Yoongi berlari keluar kelas karena pikirannya langsung mengatakan kalau gadis yang ia temui di lorong tadi adalah yang memberikannya. Tapi nihil. Tidak ada siapa-siapa di sana.
            Untuk mencurigai seorang siswa di sekolahnya, itu sangat sulit. Banyak siswa berkacamata di sana. Dan itu membuatnya frustasi. Karena sejak saat itu ia tidak pernah bertemu dengan gadis itu lagi, namun hadiah-hadiah masih saja terdapat di mejanya. Hingga akhirnya, hari ini. Pemberi hadiah itu mengakuinya sendiri.
            Yoongi sangat terkejut karena gadis yang selama ini ia perhatikan karena sifat tertutupnya, adalah orang yang mengirim hadiah-hadiah itu. Ia sendiri tidak yakin sejak kapan ia mulai tertarik pada gadis nerd penggila buku yang selalu menontonnya latihan basket itu. Dari tengah lapanga, Yoongi pasti mendapati gadis yang sama, duduk di spot yang sama dari tribun, dengan antusias menonton ia latihan. Pernah sekali Yoongi tidak menemukan gadis itu, ia merasa ada yang kurang. Dan itu berpengaruh ke permainan basketnya.
            Ia hanya tidak menyangka bisa jatuh cinta pada gadis nerd bernama Ahn Yejin.
---
            Yejin menutup wajahnya dengan buku esay matematika. Ia berjalan sedikit terburu-buru menuju kelas. Ia merasa risih karena murid-murid di sekolahnya memandanginya dengan cara yang tidak biasa. Apa yang salah? Saat sampai di depan kelasnya, tiba-tiba ia menabrak seseorang.
“O.. oppa? Kenapa kau disini?”
“Tumben sekali kau berangkat siang?”
“Aku.. agak kesiangan bangun.”
“Dan kenapa kau menutupi wajahmu dengan buku?”
“Ah, aku malu. Semuanya menatapku dengan ganjil.”
            Pria yang berdiri di hadapan Yejin –Yoongi tersenyum. Ia mengambil buku yang dipegang Yejin. “Mereka kagum karena kau cantik.”
“Benarkah?”
            Yejin memang tampil berbeda. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai. Ia juga tidak lagi memakai kacamata, namun digantikan oleh sebuah contact lense yang membuat matanya terlihat lebih besar. Selebihnya, tidak ada.
“Hei, kau tidak memberiku hadiah lagi?” tanya Yoongi.
“Ish. Jangan mengejekku.”
“Tidak. Ayo kita ke kantin. Aku belum sarapan.”
“Baiklah. Aku taruh tasku dulu, oke?”
            Yejin berlari memasuki kelas, lantas meletakkan tasnya di kursi yang biasanya ia duduki. Kemudian menghampiri Yoongi.
“Ayo.”
            Salah satu tangan Yoongi menggenggam tangan Yejin dan keduanya berjalan menuju kantin. Tentu saja couple yang baru dua hari berpacaran itu merebut perhatian banyak orang. Sulit dipercaya. Kapten basket sekeren Min Yoongi bergandengan tangan dengan itik nerd bernama Ahn Yejin? Beberapa bahkan ada yang berbisik-bisik.
“Tenang saja, Yejin. Kau bukan itik lagi. Kau seorang putri.”
“Tidak ada bedanya di mata mereka.”
“Bagaimanapun penampilanmu, aku tetap mencintaimu. Aku suka kau sebagai Ahn Yejin yang nerd, atau Ahn Yejin yang mempesona. Kau tetap Ahn Yejin-ku.”
            Semburat merah langsung muncul di pipi Yejin. Sedetik kemudian senyuman lebar tersungging di bibirnya. Begitu sampai di kantin, keduanya bergabung dengan teman geng Yoongi. Semuanya menatap Yejin dengan antusias. Terutama si bersik Kim Taehyung.
“Wow, siapa ini? Yoongi, kenapa pacarmu jadi secantik ini?”
“Jaga bicaramu, Kim Taehyung.”
“Ish. Kau galak sekali. Ahn Yejin, jika Yoongi galak padamu, kau bilang saja padaku.”
“Aku akan menghabisimu saat latihan besok jika kau berani menyentuhnya.”
“Ya! Kapten macam apa kau ini, ha? Keterlaluan!”

---END---


From Author : Annyeonghaseyo. Akhirnya Dobibee bisa posting fanfiction lagi. Dan ff ini special untuk birthday projectnya si rapper BTS yang swaggie banget, Min Yoongi aka Suga. Kenapa special, karena Suga itu bias Dobibee di Bangtan :D

Mungkin emang agak telat sih Dobibee postingnya. Maklum belakangan ini sibuk dan setres banget sama urusan pekerjaan T,T dan maaf kalau cerita ini ambigu dan terkesan gaje. Ya harap maklum, FF ini dibuat sehari doang -_- Tapi semoga readers suka yaa.

Oh iya. Thank you so much Mrs. Oh for this awesome cover. Author minta bikinin cover sama dia soalnya yaa tau sendiri lah. Author gak ahli bikin cover fancy. Meskipun ada sedikit kesalahan di covernya, but it still great. 

Ya udah deh. Setelah baca, jangan lupa tinggalkan jejak ya. Komentar dalam bentuk apapun, selama itu baik pasti Dobibee terima kok. Jangan jadi ghost reader ya huhu.

Byee :*

0 komentar:

Posting Komentar